Seputar Makanan :))

Selasa, 16 Oktober 2012

Resep Kue Bolu Coklat

 

Bahan :

  1. Vanili 2 Bungkus kecil
  2. Susu Bubuk Putih 5 Sendok Makan
  3. Ovalet 1/2 Sendok Makan
  4. Terigu 3 1/2 ons
  5. Telur 12 butir
  6. Mentega 1/4 Kg
  7. Coklat Bubuk 1/2 Kardus
  8. Gula Halus 3/8 Kg

Alat yang digunakan :
  1. Mixer untuk mencampur
  2. Baskom untuk tempat adonan
  3. Oven untuk memanggang
  4. Loyang (Ukuran Besar)

Cara Membuat :

Perhatikan dengan benar langkah langkah dalam membuat Kue Bolu Coklat. langkah di bawah ini akan menentukan kesuksesan anda dalam mebuat Kue Bolu Coklat.
  1. Pisahkan isi telur di tempat berbeda.
  2. Masukkan mentega, gula halus, vanili dan ovalet ke dalam baskom lalu mulai campurkan pake mixer selama kurang lebih 10 menit.
  3. Kemudian campurkan adonan dengan kuning telur yang dimasukkan satu persatu ke dalam baskom (adonan harus di-mix terusnmenerus selama kuning telur dimasukkan, tujuannya biar rata) selama kurang lebih 10 menit.
  4. Setelah itu masukkan terigu sedikit demi sedikit ke dalam adonan, aduk sampai rata.
  5. Masukkan susu bubuk sedikit demi sedikit ke dalam adonan, aduk sampai rata
  6. Masukkan coklat bubuk sedikit demi sedikit ke dalam adonan, aduk sampai rata (untuk langkah 5-6-7 waktu yang dibutuhkan kira-kira 15 menit)
  7. Mix putih telur yang sudah dipisahkan selama 5 menit di tempat terpisah.
  8. Masukkan putih telur yang sudah di-mix ke dalam baskom yang berisi adonan, sampai merata sekitar 10 menit.
  9. Masukkan adonan kue yang sudah siap ke dalam loyang, lalu panggang di dalam oven selama +- 40 menit suhunya 25 derajat.
  10. Angkat Kue dengan hati hati dan letakkan pada tempat yang sudah disediakan.

Seseorang Anak bertanya kepada Tuhan...

Seorang anak bertanya kepada Tuhan :
"Tuhan, kenapa bundaku suka menangis ?"
Tuhan menjawab :
"Karena bundamu seorang wanita, Aku ciptakan dia sebagai makhluk yang sangat istimewa, Aku kuatkan bahunya untuk menjaga putra-putrinya, Aku lembutkan hatinya untuk memberi rasa aman, Aku kuatkan rahimnya untuk menyimpan benih manusia, Aku teguhkan pribadinya untuk terus berjuang saat orang lain menyerah, Aku beri dia rasa sedih untuk mencintai putra-putrinya dalam keadaan apapun, Aku kuatkan batinnya untuk tetap menyayangi meski disakiti oleh putra-putrinya dan oleh suaminya sekalipun, Aku beri dia kekuatan untuk mendorong suaminya belajar dari kesalahan, Aku beri dia keindahan untuk melindungi batin suaminya. Bundamu adalah makhluk yang sangat kuat. Jika suatu saat kau melihat dia menangis, itu karna Aku beri dia air mata yang bisa digunakan sewaktu-waktu untuk membasuh luka batinnya, sekaligus untuk memberinya kekuatan baru."

Seputar Makanan :))

Breakfast menyehatkan dari makanan Kue Serabi atau istilah kerennya Pancake ..

Pancake Karamel

Bahan :

  • 150 gram terigu
  • 200 ml susu cair
  • 50 gram gula halus
  • 60 gram margarin, lelehkan
  • 1 sdm baking powder
  •  2 butir telur, kocok lepas
  • 50 gram susu bubuk

Toping :
200 ml saus karamel siap pakai

Cara Membuat :
  1. Campurkan semua bahan, aduk dengan ballon wisk hingga rata
  2. Panaskan wajan (teplon), oleskan dengan sedikit margarin, tuang adonan, maak hingga bagian bawahnya kecoklatan
  3. Balik pancake hingga bahan habis.
Penyajian :
Letakan pancake dalam piring saji siram dengan saus karamel ..

Selamat Mencoba ;))

Kasih Sayang Seorang Ibu :))

Selasa, 09 Oktober 2012

Konon pada jaman dahulu, di Jepang ada semacam kebiasaan untuk membuang orang lanjut usia ke hutan. Mereka yang sudah lemah tak berdaya dibawa ke tengah hutan yang lebat, dan selanjutnya tidak diketahui lagi nasibnya. Alkisah ada seorang anak yang membawa orang tuanya (seorang wanita tua) ke hutan untuk dibuang. Ibu ini sudah sangat tua, dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Si anak laki-laki ini menggendong ibu ini sampai ke tengah hutan. Selama dalam perjalanan, si ibu mematahkan ranting-ranting kecil. Setelah sampai di tengah hutan, si anak menurunkan ibu ini.
“Bu, kita! sudah sampai”,kata si anak. Ada perasaan sedih di hati si anak. Entah kenapa dia tega melakukannya. Si ibu , dengan tatapan penuh kasih berkata:”Nak, Ibu sangat mengasihi dan mencintaimu. Sejak kamu kecil, Ibu memberikan semua kasih sayang dan cinta yang ibu miliki dengan tulus. Dan sampai detik ini pun kasih sayang dan cinta itu tidak berkurang.
Nak, Ibu tidak ingin kamu nanti pulang tersesat dan mendapat celaka di jalan. Makanya ibu tadi mematahkan ranting-ranting pohon, agar bisa kamu jadikan petunjuk jalan”. Demi mendengar kata-kata ibunya tadi, hancurlah hati si anak. Dia peluk ibunya erat-erat sambil menangis. Dia membawa kembali ibunya pulang, dan ,merawatnya dengan baik sampai ibunya meninggal dunia.
Mungkin cerita diatas hanya dongeng. Tapi di jaman sekarang, tak sedikit kita jumpai kejadian yang mirip cerita diatas. Banyak manula yang terabaikan, entah karena anak-anaknya sibuk bisnis dll. Orang tua terpinggirkan, dan hidup kesepian hingga ajal tiba. kadang hanya dimasukkan panti jompo, dan ditengok jikalau ada waktu saja. Kiranya cerita diatas bisa membuka mata hati kita, untuk bisa mencintai orang tua dan manula. Mereka justru butuh perhatian lebih dari kita, disaat mereka menunggu waktu dipanggil Tuhan yang maha kuasa. Ingatlah perjuangan mereka pada waktu mereka muda, membesarkan kita dengan penuh kasih sayang, membekali kita hingga menjadi seperti sekarang ini. Untuk itu 
"Hormatilah ayahmu dan ibumu seperti yang diperintahkan kepadamu oleh Tuhan, Allahmu supaya lanjut umurmu dan baik keadaanmu di tanah yang diberikan Tuhan, Allahmu, Kepadamu"

Renungan, Besarnya kasih sayang ibu kepada kita

Saat kau berumur 1 tahun, dia menyuapi dan memandikanmu.
Sebagai balasannya, kau menangis sepanjang malam.
Saat kau berumur 2 tahun, dia mengajarimu bagaimana cara berjalan.
Sebagai balasannya, kau kabur saat dia memanggilmu.
Saat kau berumur 3 tahun, dia memasakkan semua makananmu dengan kasih sayang.
Sebagai balasannya, kau buang piring berisi makanan ke lantai.
Saat kau berumur 4 tahun, dia memberimu pensil berwarna.
Sebagai balasannya, kau coret-coret dinding rumah dan meja makan.
Saat kau berumur 5 tahun, dia membelikanmu pakaian-pakaian yang mahal dan indah.
Sebagai balasannya, kau memakainya untuk bermain di kubangan lumpur dekat rumah.
Saat kau berumur 6 tahun, dia mengantarmu pergi ke sekolah.
Sebagai balasannya, kau berteriak.”NGGAK MAU!!”
Saat kau berumur 7 tahun, dia membelikanmu bola.
Sebagai balasannya, kau lemparkan bola ke jendela tetangga.
Saat kau berumur 8 tahun, dia memberimu es krim.
Sebagai balasannya, kau tumpahkan hingga mengotori seluruh bajumu.
Saat kau berumur 9 tahun, dia membayar mahal untuk kursus bahasamu.
Sebagai balasannya, kau sering bolos dan sama sekali tidak pernah berlatih.
Saat kau berumur 10 tahun, dia mengantarmu ke mana saja, dari kolam renang hingga pesta ulang tahun.
Sebagai balasannya, kau melompat keluar mobil tanpa memberi salam.
Saat kau berumur 11 tahun, dia mengantar kau dan teman-temanmu ke bioskop.
Sebagai balasannya, kau minta dia duduk di baris lain.
Saat kau berumur 12 tahun, dia melarangmu untuk melihat acara TV khusus orang dewasa.
Sebagai balasannya, kau tunggu sampai dia di keluar rumah.
Saat kau berumur 13 tahun, dia menyarankanmu untuk memotong rambut, karena sudah waktunya.
Sebagai balasannya, kau katakan dia tidak tahu mode.
Saat kau berumur 14 tahun, dia membayar biaya untuk kempingmu selama sebulan liburan.
Sebagai balasannya, kau tak pernah meneleponnya.
Saat kau berumur 15 tahun, dia pulang kerja ingin memelukmu.
Sebagai balasannya, kau kunci pintu kamarmu.
Saat kau berumur 16 tahun, dia ajari kau mengemudi mobilnya.
Sebagai balasannya, kau pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpa peduli kepentingannya.
Saat kau berumur 17 tahun, dia sedang menunggu telepon yang penting.
Sebagai balasannya, kau pakai telepon nonstop semalaman.
Saat kau berumur 18 tahun, dia menangis terharu ketika kau lulus SMA.
Sebagai balasannya, kau berpesta dengan temanmu hingga pagi.
Saat kau berumur 19 tahun, dia membayar biaya kuliahmu dan mengantarmu ke kampus pada hari pertama.
Sebagai balasannya, kau minta diturunkan jauh dari pintu gerbang agar kau tidak malu di depan teman-temanmu.
Saat kau berumur 20 tahun, dia bertanya, “Dari mana saja seharian ini?”
Sebagai balasannya, kau jawab,”Ah Ibu cerewet amat sih, ingin tahu urusan orang!”
Saat kau berumur 21 tahun, dia menyarankan satu pekerjaan yang bagus untuk karirmu di masa depan.
Sebagai balasannya, kau katakan,”Aku tidak ingin seperti Ibu.”
Saat kau berumur 22 tahun, dia memelukmu dengan haru saat kau lulus perguruan tinggi.
Sebagai balasannya, kau tanya dia kapan kau bisa ke Bali.
Saat kau berumur 23 tahun, dia membelikanmu 1 set furniture untuk rumah barumu.
Sebagai balasannya, kau ceritakan pada temanmu betapa jeleknya furniture itu.
Saat kau berumur 24 tahun, dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya tentang rencananya di masa depan.
Sebagai balasannya, kau mengeluh,”Aduuh, bagaimana Ibu ini, kok bertanya seperti itu?”
Saat kau berumur 25 tahun, dia mambantumu membiayai penikahanmu.
Sebagai balasannya, kau pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari 500 km.
Saat kau berumur 30 tahun, dia memberikan beberapa nasehat bagaimana merawat bayimu. Sebagai balasannya, kau katakan padanya,”Bu, sekarang jamannya sudah berbeda!”
Saat kau berumur 40 tahun, dia menelepon untuk memberitahukan pesta ulang tahun salah seorang kerabat.
Sebagai balasannya, kau jawab,”Bu, saya sibuk sekali, nggak ada waktu.”
Saat kau berumur 50 tahun, dia sakit-sakitan sehingga memerlukan perawatanmu.
Sebagai balasannya, kau baca tentang pengaruh negatif orang tua yang menumpang tinggal di rumah anak-anaknya.
Dan hingga suatu hari, dia meninggal dengan tenang. Dan tiba-tiba kau teringat semua yang belum pernah kau lakukan, karena mereka datang menghantam HATI mu bagaikan palu godam
kasih ibu kepada beta tak terhingga sepanjang maasa
hanya memberi tak harap kembali, bagai sang surya menyinari dunia
Maafkan anakmu ini ibu…
Love u always…

Tentang Ibu ;) :*


Ibu . .
Bolehkan aku merayu ?
Aku ingin berbaring dipangkuanmu,
Mengadu tentang hari-hari lelahku,
Tentang keras dunia,
Yang tak seteduh kasihmu,
dan ingin ku pertanyakan,
Mengapa diluar sana,
Tak pernah ku temukan keikhlasan,
Seperti keikhlasanmu padaku :(